Mahasiswa Program Studi Hukum Pidana Islam berhasil meraih juara favorit nasional dalam Lomba Karya Seni yang diselenggarakan oleh Forum Kreator Era Artificial Intelligence. Lomba yang diadakan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ini mengusung tema “Nasionalisme di Era Algoritma” dan berhasil menarik partisipasi dari 941 peserta di seluruh Indonesia.
Acara ini menampilkan karya-karya inovatif yang memadukan seni tradisional dengan teknologi AI, menggambarkan bagaimana semangat nasionalisme dapat tetap hidup dan relevan di era digital. Dalam kategori melukis berbantuan AI, Norfazilah, mahasiswa Hukum Pidana Islam, keluar sebagai pemenang favorit berkat karyanya yang berhasil memadukan elemen budaya Indonesia dengan pendekatan modern berbasis AI.
Karya Norfazilah dinilai tidak hanya mencerminkan semangat nasionalisme, tetapi juga menunjukkan kreativitas yang menginspirasi. Dalam seremoni yang berlangsung secara online, sertifikat penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan inovasinya.
Dalam wawancara usai pengumuman, Norfazilah berbagi pandangannya mengenai pentingnya teknologi dalam seni. Ia menjelaskan bahwa AI bukanlah pengganti kreativitas manusia, melainkan alat untuk memperluas imajinasi. "Teknologi seperti AI memungkinkan kita mewujudkan ide-ide yang sebelumnya sulit dicapai. Namun, identitas seni harus tetap dipertahankan untuk menjaga keaslian karya," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan lomba yang menurutnya sangat inspiratif. "Lomba ini memberikan ruang bagi seniman untuk berinovasi dan memadukan seni tradisional dengan teknologi modern. Ini menjadi bukti bahwa seni dan teknologi dapat berjalan beriringan untuk menciptakan karya yang penuh makna."
Kemenangan ini menjadi momen berharga bagi Norfazilah. Ia merasa bangga sekaligus terkejut bisa terpilih sebagai pemenang favorit di antara banyak karya luar biasa lainnya. Keunikan karyanya, yang memadukan cerita tradisional dengan sentuhan modern, dinilai mampu menyentuh hati banyak orang.
Forum Kreator Era AI turut menyampaikan penghargaan kepada seluruh peserta atas karya-karya luar biasa yang telah dihasilkan. Lomba ini membuktikan bahwa algoritma dan teknologi dapat menjadi alat untuk menyuarakan cinta tanah air dengan cara yang baru dan relevan.
Acara ini diharapkan menjadi awal dari langkah besar dalam menginspirasi lebih banyak seniman Indonesia untuk berinovasi di era digital, menjadikan seni sebagai jembatan antara tradisi dan kemajuan teknologi. Selamat kepada Norfazilah dan seluruh peserta atas pencapaian yang luar biasa!